Pesona Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng Epsiode Honeymoon Kedua

selpi di Candi Arjuna

Sejak jaman pacaran sampai sekarang punya dua anak, belum pernah menapakkan kaki di dataran tinggi Dieng.  Bisanya cuma denger cerita, baca di internet atau nonton di youtube tentang Dieng.

Kebetulan anak kami Reza bersama murid-murid Joannes Bosco kelas 8 sedang ada live in selama lima hari di dusun Wates di kaki gunung Prau, Temanggung.  Saya dan istri berencana untuk menengok Reza dihari yang kelima, di salah satu lokasi wisata yang ada di Dieng.

Hari jumat pagi (23/3/2018) pukul 05.30 wib kami berdua berangkat dengan mengendarai Yamaha Mio M3.  Jalur yang saya ambil melalui Jogja-Magelang-Borobudur-Salaman-Kepil-Wonosobo-Dieng. Untuk jalur pulang saya melalui Dieng-Wonosobo-Parakan-Temanggung-Magelang-Jogja.

Lalu lintas di pagi hari lumayan sepi, saya melaju dengan kecepatan rata-rata 60km/jam.  Cuaca cerah, saat masuk ke Salaman matahari belum menampakkan diri, dan hawa dingin masih terasa.  Melewati pegunungan dengan pemandangan yang masih asri, dan jalan yang dilalui sudah lebar dan halus, tidak seperti dulu banyak lobang-lobang.

Ada satu accident saat di tanjakan, sebuah sepeda motor jatuh karena ceceran oli, tapi beruntung pengemudi dan penumpangnya tidak apa-apa.  Tidak terasa sudah masuk ke wilayah Wonosobo, banyak terlihat anak-anak yang baru berangkat sekolah, pada naik motor tanpa menggunakan helm.

Hanya dalam waktu 1,5 jam perjalanan sudah masuk Wonosobo. Sesampai di pom bensin dalam kota Wonosobo, kami sempatkan untuk beristirahat sebentar.....bokong terasa panas. Hawa masih terasa dingin bagi kami berdua, biasanya di Jogja jika sudah jam delapan sudah terasa syumuk, alias panas.

Sudah niat dari rumah, jika sampai Wonosobo saya mau mampir ke rumah mas Andre IVW, beliau youtuber yang sering ngoceh gak karuan dengan jargon tha ..thu...yang hits.

Mungkin karena masih pagi, mas Andre belum mandi...., tapi gak masalah yang penting bisa nunut istirahat, apalagi di suguhi dua gelas teh panas yang bikin kemepyar....seger.  Tak berapa lama datang mbah Giman, yang biasa diajak touring dan ngevlog mas Andree...

Jebul..alias ternyata mbah Giman jika ngajak ngobrol pakai bahasa jawa Kromo Inggil.  Kalo ngerti begitu tadi sangu Sapala Boso Jowo 😃

Setelah ngobrol sebentar saya pun pamit untuk melanjutkan ke Dieng..., matur nuwun mas Andre, mbah Giman, lain waktu saya tak main lagi ke Wonosobo.  Jika pas ke Jogja mampir ke rumah. Kamsia.

Pemandangan sepanjang jalan apik tenan

Beruntung sekali cuaca di Wonosobo cerah sekali, selama perjalanan kami berdua selalu melihat pemandangan yang ada, koyo wong ndeso...., pokok 'e seneng sekali bisa lihat pegunungan yang uapik tenan.

Yamaha M3 yang kami naiki mulai diajak untuk bekerja extra keras, dengan mengandalkan mesin 125cc, motor ini mesti membawa kami berdua yang berbobot kurang lebih 150kg hihihhhi...

Saya kendarai Mio dengan santai, putaran gas tidak sadis, diurut dengan perlahan....

Pas dijalan yang menanjak curam, mau tidak mau grip gas mesti tak puntir hampir full, si Mio di paksa extra kerjanya, walaupun perlahan, tapi tetap bertenaga naik terus dan terus.

Sepanjang perjalanan selain disuguhi pemandangan yang indah juga aroma terapi yang menyengat, yaitu telek pitik yang dipakai untuk pupuk....., hahahhaha..pokoknya syahdu.


Akhirnya sampai juga di pintu selamat datang Dieng....foto-foto selpi sebentar....

Perjalanan saya lanjutkan menuju ke kawah Sikidang, tapi sebelumnya mampir dulu ke candi Bima. Candi Bima adalah salah satu peninggalan purbakala di kawasan Dataran Tinggi Dieng.

selpi di Candi Bima

Saat berada di halaman candi Bima, terasa bau menyengat yang aneh yang belum pernah kami berdua bau, kalo pupuk kandang pasti bukan. 

Dari lokasi Candi, dilanjutkan ke pintu masuk kawah Sikidang yang memang berdekatan, harga tiket satu orang 15ribu (sudah include untuk masuk ke candi Arjuna), catatan jika ke area kawah sebaiknya menggunakan masker.....

Pintu masuk kawah Sikidang

Kawah Sikidang Dieng termasuk obyek wisata unggulan Dieng yang wajib dikunjungi. Di antara kawah-kawah lainnya di Dieng, Kawah Sikidang adalah yang paling mudah dicapai dan dinikmati karena terletak di tanah datar. Kawah Sikidang Dieng juga terkenal dengan fenomena kolam kawahnya yang bisa berpindah atau melompat dalam satu kawasan yang luas.

Jalan yang kami lewati terdapat pipa besar yang dipergunakan untuk mengalirkan uap panas pembangkit listrik.

Semakin dekat lokasi, semakin menyengat baunya..dan ternyata bau tersebut adalah bau belerang dari kawah Sikidang.........maklum baru kali ini menginjakkan kaki ke daerah yang berbau belerang.

Kawah Sikidang

Masker serta kacamata kami berdua pakai selama berada di lokasi kawah.  Uap putih mengepul dari kawah serta bunyi seperti air yang sudah mendidih terdengar.  Karena penasaran kami berdua mendekat ke kawah...terlihat sebuah danau kecil dengan air yang mendidih ......


Karena ada sarana buat berselpi..ya kami pergunakan kesempatan berdua ini..kapan lagi bisa honeymoon seperti ini.

Sempat nunggu beberapa saat, karena katanya rombongan dari Joannes Bosco akan mengunjungi kawah Sikidang.....

Tapi karena gak muncul-muncul, saya ajak Nita untuk ke lokasi berikutnya, yaitu candi Arjuna, yang lokasinya tidak jauh dari kawah Sikidang.

Candi Arjuna adalah sebuah bangunan candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.

Candi Arjuna

Sesampai di tempat parkir candi Arjuna, terlihat sudah banyak kendaraan, dan ada dua remaja menggunakan jumper khas kelas 8 Joannes Bosco.....ternyata mereka sudah ada disini...tiwas le nunggu nganti nyengoh di kawah Sikidang 😆

Tampak dari kejauhan anak-anak kelas 8 sedang berfoto bersama....kami berdua bergaya seolah-olah wisatawan.   Walaupun dikejauhan kami sudah melihat anak kami Reza lagi ngobrol bersama teman-temannya.

Lagi asyik berselpi berdua, ternyata ketahuan juga...hahhahahhaha...., Reza cuma bilang.."ra mutu i"

Akhirnya kami bertemu dengan guru pendamping, ngobrol sebentar di lokasi candi Arjuna.....

Rombongan Joannes Bosco akhirnya melanjutkan perjalanan ke museum dieng Kailasa.  Museum Dieng "Kailasa" merupakan sebuah museum di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Museum yang memiliki 4 bangunan utama ini memiliki koleksi benda-benda cagar budaya, artefak, dan film mengenai Dieng. Koleksi yang dapat dilihat pada museum ini di antaranya memuat sejarah letusan Gunung Prahu Tua, sumber batu andesit yang digunakan untuk pembangunan candi, dan sistem kepercayaan masyarakat Dieng .

Sedangkan kami berdua melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja dengan mengambil rute Parakan-Temanggung-Magelang-Muntilan-Jogja.

Gak terasa 3,5 jam perjalanan duduk diatas Yamaha Mio M3...bokong terasa panas.....tapi puas...hitung-hitung untuk beli bensin selama perjalanan sebesar 30ribu....irit lah.

Next...kemana lagi ya .....

Galery foto



,
Pesona Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng Epsiode Honeymoon Kedua Pesona Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng Epsiode Honeymoon Kedua Reviewed by admin on 7:22:00 PM Rating: 5

No comments:

DomaiNesia
Den Blangkon. Powered by Blogger.